Ku dapat dalam Yesus
Dia tak pernah tinggalkanku
Setia menopangku
Berseru, berharap dalam Yesus
Reff:
Ajaib kau Tuhan, penuh kuasa
Sanggup pulihkan keadaanku
Dalam tangan-Mu, s'luruh hidupku
Tak akan goyah selamanya
Syalom saudara-saudari
yang Tuhan saya kasihi dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus. Mungkin kalian
pernah mendengar pujian diatas. Bersyukur pada Tuhan kita Yesus Kristus yang
telah memberikan kesempatan bagi kami Jemaat GKII Eklesia Sikumana – Kupang(Nusa Tenggara Timur) mendengarkan kesaksian yang sangat luar bisa dari kuasa pujian tersebut.
Pak Wong Sugi adalah
seorang hamba Tuhan dari Medan, beliau sangat diberkati oleh pujian tersebut. Ia datang ke Kupang bersama TIM Medis dari Hongkong untuk melakukan pelayanan di Kota
Kupang. Banyak pengalaman hidup serta kesulitan yang ia alami. Ia hidup dalam
lingkungan kehidupan keluarga yang bercukupan dan ia juga sangat pintar. Sejak
kecil ia sudah bisa menghasilkan uang sendiri dan ia selalu mendapat beasiswa
hingga ia mendapat gelar master. Ia juga mendapat lulusan terbaik dan termuda
dan menjadi peringkat ke-7 sebagai seorang berprestasi di seluruh Indonesia. Keadaan
itu membuat ia sombong, ditambah lagi ia mendapat gaji yang sangat besar dari
pekerjaannya di perkebunan kelapa sawit yaitu $ 5000 atau sekitar 60an juta
rupiah perbulan. Pada saat Tuhan memanggil dia untuk melayani, ia meninggalkan semuanya
dan terus melakukan pelayanan.
Suatu ketika cobaan
yang sangat besar datang menghampirinya. Kakinya terasa sakit dan saat
diperiksa di rumah sakit ternyata ia divonis terkena kanker tulang staduim 4
dan hidupnya tinggal 3 bulan lagi. Dengan perasaan yang tidak percaya ia pergi
ke rumah sakit yang lain tapi ia tetap saja mendengar hal yang sama. Ia terus
mencoba dengan pergi memeriksanya ke rumah sakit di Malaysia namun sayang
jawaban yang sama yang ia dengar dan hidupnya tinggal 2 bulan lagi. Ia pun
pergi ke Singapura untuk memeriksa dan hal yang sama ia dapati. Mendengar kabar
itu, temannya yang berada di Australia menyuruhnya kesana karena ada seorang
dokter di sana yang melakukan pelayanan sosial. Tapi ia hanya bisa menjawab :
“saya tidak bisa kesana karena uang saya sudah habis”. Namun berkat Tuhan
selalu ada untuk orang yang berharap dan bersandar padaNya. Temannya mengirim
tiket agar ia bisa pergi ke Australia.
Tinggal 28 hari lagi
sisa hidupnya, itu waktu yang dihitungnya saat ia sampai di Australia. Disana
ia hanya duduk diatas kursi roda karena penyakitnya yang sudah semakin parah.
Dalam kegelisahan ia terus merenung dan suara Tuhan bertanya dalam hatinya.
“Apa yang sering kamu katakan kepada orang-orang sakit yang kamu layani?”. Ia
menjawab : “ Teruslah berdoa, bersabar dan mengucap syukur senantiasa”. Tuhan
berkata : “kalau begitu ucapkan kata-kata itu untuk dirimu sendiri”. Ia merasa
hal tersebut sangat sulit ia lakukan. Dengan keadaan seperti itu juga ia menyadari
bahwa, terlalu mudah mengatakan kata-kata penghiburan pada orang lain tapi saat
kita mengalami penderitaan kata-kata itu sulit kita ucapkan untuk diri sendiri.
Suatu ketika ia merasa kakinya sangat terasa sakit seperti ada yang memutar
kakinya dan dalam kesakitan itu ia hanya bisa berseru “BAPA, ENGKAU SANGAT BAIK”.
Dan hal itu ia menyadari bahwa ia sedang bersyukur dengan masalah yang ia alami
saat itu. Ia pun merasakan
lawatan Tuhan yang sangat luar biasa. Ketika ia diperiksa kembali oleh dokter
disana ia dinyatakan negatif dari penyakit yang ia alami. Dokter yang
merawatnya di Australia pun merasa heran dengan hal ini, mereka berpikir bahwa Pak
Wong Sugi melakukan praktek okultisme agar memindahkan penyakitnya ke hewan
atau hal lainnya. Karena Pak Wong Sugi bisa sembuh hanya dalam 3 hari pada saat
ia dirawat di Australia. Tapi ia hanya bisa berkata bahwa “YESUS yang
menyembuhkan dan YESUSlah yang saya sembah”. Dokter yang merawatnya pun
bertobat dan kini mereka menjadi pelayan-pelayan Tuhan dan melakukan pelayanan
medis diseluruh dunia tanpa menerima uang satu sen pun.
Setelah ia kembali ke
Indonesia, ia pergi ke Bali dan ditemani suara gelombang laut, ia berjalan di
pinggir pantai sambil merenungkan kasih Tuhan dan pada saat itu pula ia
mendengakan simfoni lagu tersebut.
Ia berkata bahwa “kita
boleh mencari uang sebanyak-banyaknya tapi jangan gila harta”
Motto :
Masalah ku biasa-biasa
saja, tapi YESUSKU LUAR BIASA
TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA