Sabtu, 07 Februari 2015

Renungan (Akhir Hidup Dua Kelompok Manusia)


Perarakan Kemenangan Allah
 (Mazmur 68 :1-5)

1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Nyanyian. (68-2) Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya.
2  (68-3) Seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di depan api, demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Allah.
3  (68-4) Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita.
4  (68-5) Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah nama-Nya, buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan! Nama-Nya ialah TUHAN; beria-rialah di hadapan-Nya!


Akhir Hidup Dua Kelompok Manusia

Judul dari nats yang kita pelajari kali ini adalah “Perarakan Kemenangan Allah”. Setiap orang pasti pernah mengalami banyak sekali pengalaman dalam kehidupannya, baik itu pengalaman yang menyenangkan atau pengalaman yang buruk. Kali ini kita bahas tentang hal-hal yang menyenangkan. Mungkin ada dari kita yang naik pangkat, ada yang mendapat nilai ujian 100 atau ada yang memenangkan lomba dan lain sebagainya. Pasti semuanya itu sangat menyenangkan. Tapi yang saya ingin tanyakan, dari semua keberhasilan yang kita peroleh, seberapa dari kita yang meyakini bahwa hal itu bisa terjadi karena pertolongan Tuhan dan bukan karena kemampuan kita. Ada keyakinan atau kepercayaan yanag muncul dalam hati kita yang mengatakan bahwa kalau tanpa pertolongan Tuhan semua kemenangan itu tidak akan pernah kita dapatkan.

Tidak terlepas dari hal itu, kita akan membahas tentang “Nasib Atau Akhir Hidup Dari Dua Kelompok Manusia”.

Pada ayat 1-3 menceritakan tentang kehidupan orang fasik atau orang-orang yang tidak mengenal Allah. Mereka “Seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di depan api, demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Allah” (ayat 3). Satu contoh ketika kita pergi beribadah dan ada sekelompok anak-anak muda yang hanya duduk dipinggir jalan sambil merokok, meminum minuman keras dan lain sebagainya. Mereka melihat kita pergi beribadah, tapi mereka malah mengabaikan semuanya dan melanjutkan apa yang telah mereka lakukan. Mereka tahu kalau apa yang mereka lakukan itu salah atau tidak berkenan dihadapan Tuhan tapi mereka tetap melakukan hal-hal tersebut. Pertanyaannya mengapa mereka terus melakukan hal tersebut? Karena keinginan daging, keegoisan mereka lebih dominan dari apa yang seharusnya mereka lakukan yaitu hal-hal yang sesuai kehendak Allah. Bahkan rasa takut mereka menjadi tumpul, mereka berjalan seperti tanpa arah dan kehidupan mereka jauh dari kehendak Allah. Alkitab mengatakan bahwa orang-orang seperti ini akan meleleh lilin dihadapan api, mencair dan tidak tahan terhadap api.

Satu contoh lagi, mengapa orang-orang lari ke narkoba? Sedikit yang saya ketahui tentang orang-orang yang menggunakan narkoba, mereka bukanlah orang miskin, mereka adalah orang-orang kaya yang mengeluarkan banyak sekali uang mereka hanya untuk kesenangan sesaat. Karena apa? Karena mereka tidak punya harapan dan tujuan dalam hati mereka. Mereka hidup tanpa arah dan tidak ada pegangan yang mereka bisa andalkan dalam kehidupan mereka. Sehingga alkitab mengatakan bahwa hanya orang-orang yang berpegangan pada Tuhan dan bersandar kepada kebenaran Allah, maka orang-orang itu akan menjadi kuat.

Pada ayat 4-5 mencatat bahwa orang benar akan bersukacita. Siapakah orang benar itu? orang benar adalah orang yang melakukan kebenaran dan orang benar adalah orang yang dibenarkan dalam Kristus serta orang-orang yang hidup takut akan Tuhan mereka patut untuk bersukacita.

Akan tetapi setelah kita menjadi orang-orang benar, kita juga diberi tanggung jawab. Pada ayat 5 “buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan!”. Kita menjadi jalan atau jembatan untuk menyampaikan berita keselamatan dari Tuhan kepada mereka yang hidupnya jauh dari Tuhan. Meskipun tidak banyak hal yang dapat kita lakukan, misalnya menasehati mereka jika mereka melakukan hal yang salah dan lain sebagainya.

Marilah kita saling mengingatkan satu sama lain karena kasih Allah yang sangat luar biasa dalam kehidupan kita.
#Amin#



Tidak ada komentar:

Posting Komentar